BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Sebagaimana kita ketahui bahwa Allah SWT telah menciptakan
manusia sebagai kholifah didunia ini, kholifah tersebut dituntut untuk menumbuh
kembangkan pendidikan baik dan buruknya seorang kholifah.
Dalam hal ini, pendidikan menjadi sarana yang dapat
mengembangkan kemampuan dasar manusia sehingga menjadi media yang dapat
menentukan sampai mana kemampuan-kemampuan yang tercapai.
Akan tetapi Allah SWT telah mengariskan bahwa di dalam diri
manusia itu ada 2 (dua) jalan yang pertama jalan untuk menjerumuskan dan yang
kedua jalan yang membawa ke jalan hasanah.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Menjadi seorang pendidik tidaklah mudah
- Anak yang suka berkelahi
- Anak yang suka rebut di kelas
- Anak yang suka bolos
1.3 Metode penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan majalah
pendidikan, yang berhubungan dengan penulis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Perilaku Anak Yang Menghambat Proses Belajar Mengajar
Dasar- dasar pendidik yang memahami karakter anak didiknya,
secara alami anak memerlukan pendidikan untuk menentukan mana yang hak atau
mana yang tidak. Dalam hal ini seorang pendidik bukanlah suatu pekerjaan yang
mudah, pendidik dituntut untuk memahami serta mengerti berbagai karakter sifat
dan anak didiknya.
Setiap anak mempunyai permasalahan yang berbeda apa lagi
latar belakang keluarga, lingkungan dan segi perekonomian. Kadang-kadang
pendidik mengalami juga ketidak berhasilan dalam mengatasi anak didiknya yang
bermasalah.
Untuk mengatasi anak yang bermasalah, diperlukan adanya
sikap tegas dan bertanggung jawab dari seorang pendidik, tetapi kita tidak bis
memungkirinya, pada kenyataannya di sekolah sikap ketegasan ini kadang-kadang
dikalahkan oleh rasa jemu dan masa bodoh dari seorang pendidik, apabila si anak
yang tadinya nakal menjadi ta’at mematuhi tata tertib di sekolah, ia akan
menjadi nakal kembali. Karena tidak adanya pengawasan dan pembinaan secara
terus menerus. Apalagi seorang pendidik masa bodoh terhadap anak didiknya, anak
yang patuh pun akan ikut-ikutan melanggar peraturan. Karena tidak adanya
perhatian dari pendidik terhadap anak yang baik maupun yang nakal.
Seharusnya dari sikap pendidik sendiri harus menerapkan
sikap tegas dan bertanggungjawab dalam keputusannya, anak yang berkelakuan baik
harus dihargai dan anak yang selalu melanggar harus menerima hukuman, sanksi
dan teguran.
Keberhasilan pembimbing anak didik disekolah dlaam mematuhi
tata tertib, tidak luput dari adanya perhatian khusus dari si pendidik itu
sendiri dan sikap ingin menjadikan anak didiknya menjadi anak didik yang
berbudi pekerti yang luhur serta dari sikap keteladanannya.
Untuk itu penulis akan mengemukakan permasalahan yang sering
timbul pada diri anak didik disekolah dan bagaimana mengatasinya.
a. Anak Yang Suka Berkelahi
Kita sering melihat anak didik yang sering berkelahi di
sekolah, apakah itu pada waktu istirahat ataupun pada waktu pelajaran
berlangsung, mungkin kalau sesekali wajar-wajar saja bagi dunia anak-anak, tapi
kalau sudah mendapat julukan jago berkelahi,kemungkinan ini yang harus mendapat
perhatian khusus dari pendidik dan secepatnya mengupayakan penyelesaiannya.
Penyebab akan suka berkelahi diantaranya : dikarenakan dari
sikap si pendidik itu sendiri yang selalu pilih kasih terhadap anak didiknya,
adanya prestasi yang dimiliki temannya di sekolah. Sedang ia sendiri sering
tertinggal, dengan demikian timbul sikap iri atau cemburu pada dirinya, rasa
cemburu dan iri ini dilampiaskan dengan cara mengganggu teman-temannya. Baik
secara lembut maupun secara kasar, anak didik yang seperti ini sering sekali
menunjukkan kelebihannya atau ingin mendapat perhatian dari pendidik yaitu
dengan cara berkelahi.
b. Anak Yang Suka Mencuri
Mencuri adalah sebutan terhadap orang yang suka mengambil
barang orang lain dngan tidak sepengetahuan si pemiliknya, perbuatan ini adalah
merupakan penyelewengan prilaku, pada mulanya jika ada barang temannya yang
jatuh, ia secara diam-diam mengambilnnya, karena tidak ada teguran dari
siapapun, lambat laun dia akan mengambil barang temannya di meja belajar ketika
temannya tidak ada, dan selanjutnya kalau ia ingin sesuatu yang dimiliki
temannya lalu tidak kesampaian, ia akan berani lebih jauh lagi, yaitu dengan
cara mencuri ketika temannya tidak ada.
c. Anak Yang Suka Membuat Rebut Dikelas
Sebagian besar pada umumnya anak seusia SD, memiliki energi
yang berlebihan, mereka melakukan kegiatan melebihi dengan teman-temannya,
mereka mempunyai kepribadian yang aktif, juga dikarenakan faktor makanan.
Anak yang terlalu aktif, biasanya tidak bisa diam dalam
waktu singkat, ia akan selalu bergerak dan melakukan apa saja, baik memakai
fisiknya maupun dengan suaranya, anak yang demikian selalu menjengkelkan guru
dikelasnya. Karena selalu berbuat ulah dan selalu mengganggu jalannya proses
belajar mengajar.
d. Anak Yang Suka Bolos
Membolos adalah pulang pada waktu jam pelajaran belum
selesai, atau dari rumah berangkat kesekolah tetapi kenyataannya bukan
berangkat ke sekolah. Perbuatan semacam ini akan merugikan dirinya sendiri.
Anak akan tertinggal pelajarannya, dan lebih bahaya lagi si anak akan menjadi
nakal, karena kurang adanya pengawasan dan bimbingan dari pihak sekolah, tetapi
sebaliknya ia akan meniru perbuatan yang negative dari lingkungan dimana ia
bergaul.
Penyebab anak suka membolos diantaranya, karena sering
mendapat olok-olokan dari teman-temannya atau dari gurunya, merasa jenuh
terhadap yang ia ikuti / tidak bergairah dalam mengikuti pelajaran yang
pendidik berikan. Penyebabnya mungkin si anak sukar untuk mengikuti
pelajarannya, ataupun juga mungkin dikarenakan sering gurunya tidak masuk
sekolah dan kurang adanya pengawasan dari pihak orang tua sendiri.
e. Anak Yang Pemalu
Dr. Philip G. Zimbardo, seorang pakar psikologi sosial
berpendapat bahwa masa lalu adalah suatu kondisi dimana seorang merasa
terbatasi pergaulannya baik dengan orang lain maupun lingkunganya. Selanjutnya
direktur, The Stan Fordshyaness Clinic itu mengemukakan “rasa malu merupakan
suatu sikap Menthol yang memperngaruhi seseorang untuk benar-benar
memperlihatkan evolusi umum tentang dirinya, seseorang untuk benar-benar
memperlihatkan evolusi umum tentang dirinya, yang menciptakan kepekaan yang
tajam untuk melihat isyarat adanya penolakan atas dirinya, sehingga ia selalu
menarik diri dari tindakan-tindakan yang mungkin menimbulkan perhatian orang
lain.
Apabila seorang guru menemui anak semacam ini kadang-kadang
sangat menjengkelkan. Misalnya kalau disuruh membaca puisi didepan kelas tidak
mau, disuruh menyelesaikan soal matematika tidak mau disuruh bermain-main
dengan teman-temannya pun tidak mau juga. Pokoknya semua perintah atau
perbuatan sekitarnya dapat menimbulkan perhatian orang banyak ia tidak mau
melakukannya. Padahal perbuatan ini akan merugikan dirinya sendiri. Ia akan
senantiasa ketinggalan di berbagai bidang kehidupan, apakah itu ditinjau dari
segi pengetahuan sosial budaya dan sebagainya, untuk mengatasi pemalu ini kita
harus mengetahui sebab-sebabnya.
Dr. Zimbardo menyusun daftar mengenai 13 pengaruh buruk dari
sikap mental tersebut terhadap anak-anak yang sedang tumbuh diantara ke-13
pengaruh buruk tersebut. Yang terpenting diantaranya. Pertama,
Menghalangi seorang anak untuk bertemu dengan orang-orang yang belum atau tidak
dikenalinya, Kedua, penyebab timbulnya masalah di sekolah akibat
adanya keinginan bertanya. Ketiga, mencegah anak untuk mengemukakan
hak-haknya yang sebenarnya. Merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi
perkembangan emosinya.
Untuk pendidik sedapat mungkin harus menghindari dari
pengaruh-pengaruh buruk tersebut diatas disamping di tunjang dengan pengetahuan
dan metode yang tepat.
1. Cara Mengatasi Anak Yang Suka Berkelahi
Pendidik janganlah selalu membedakan terhadap anak didiknya,
jangan memandang siapa orang tuanya, pujilah anak yang berprestasi dan
bimbinglah anak tertinggal pelajarannya, dan janganlah sekali-kali menyebut
kepada anak yang tertinggal dengan sebutan-sebutan yang tidak enak untuk
didengar, karena dengan kata-kata itu akan mengganggu kepribadian anak
tersebut, se akan akan menjadi kesal dan berontak atau kebaikannya. Anak akan
menjadi pemalu dihadapan teman-temannya, kalau cara ini permasalahanya belum
saja tuntas di tangani, maka langkah selanjutnya cara latar belakang
keluarganya.
2. Cara Mengatasi Anak Yang Suka Mencuri
Cara mengatasi anak yang suka mencuri, cara mengatasi anak
yang model begini pertama-tama kalau kedapatan anak yang berprilaku demikian si
pendidik memanggil anak itu ketika teman-temannya tidak diberi pengertian.
Bahwa pembuatan itu tidak baik dan merugikan orang lain serta melanggar
peraturan agama dan Negara kemudian, pendidikan jangan memberi tahu kepada
siapapun, kalau masih saja, ber sanksi atau hukuman yang kira-kira anak jera
dan jangan sesekali menyebutnya yang tidak enak didengar. Sebab dampaknya
secara psikologi bisa merendahkan kepribadian anak dimata teman-temannya.
3. Cara Mengatasi Anak Yang Suka Ribut
Anak semacam ini jangan dibentak-bentak karena teguran
secara dibentak tidak akan mempan. Perlihatkan kepada dirinya bahwa gurunya
sangat menyesal sekali atas perbuatan yang dilakukannya berilah anak itu pujian
apabila berbuat rebut lagi.
4. Mengatasi Anak yang Muka Membolos
Buatlah situasi sekolah yang menyenangkan anak didik,
jadikanla moto “Sekolahku istanaku” berilah bimbingan yang khusus bagi anak
yang lebih pandai dan anak yang ketinggalan jadilah pendidik sebagai panutan
anak didiknya. Artinya jangan sering meninggalkan tugas, berkonsultasilah
dengan pihak orang tuanya dalam memecahkan masalah anaknya. Kalau saja si anak
itu suka membolos, cara latar belakang penyebabnya.
BAB
III
KESIMPULAN
Belajar
untuk mematuhi peraturan atau tata-tertib sekolah, memang membutuhkan waktu
yang cukup lama, apa lagi bagi seorang anak yang memang masih membutuhkan
bimbingan baik dari gurunya di sekolah maupun dari orang tuanya, yang
terpenting kita tidak cepat putus asa dalam mendidik dan membimbing anak-anak
didik kita dan jalin komunikasi antara pihak sekolah dengan pihak orang tua
murid.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Baehaki Drs. Majalah
Pendidikan, Bhineka Karya Wianya No. 139
2.
http://moegrafis.blogspot.com/2011/05/perilaku-anak-yang-menghambat-proses.html diunggah
tanggal 4 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih atas komentarnya