Sabtu, 09 Juni 2012

MEKALAH Kenakalan remaja


BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latarbelakang Masalah
                 Tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan. Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar berita ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan remaja  diantaranya kebiasaan merokok, tawuran , pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar SMA , pemakain narkoba dan lain-lain.
         Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot. Oleh karena itu , kami sebagai remaja berpendidikan yang sadar bahwa kenakan remaja harus segera dihilangkan , mengangkat permasalahan ini sebagai bahan karya tulis kami.

2.      Rumusan Masalah
a.       Apa Pengertian Remaja?
b.      Apa penyebab remaja merokok?
c.       Bagaimana menangani masalah yang terjadi pada remaja?

3.      Tujuan
      Pada dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban kami atas tugas yang diberikan oleh guru  sebagai  syarat untuk memenuhi aspek penilaian .
Selain itu tugas ini juga ditujukan untuk :
a.        Memahami pengertian  remaja
b.      Mencari tahu penyebab remaja merokok
c.       Lebih mengetahui cara menangani masalah yang terjadi pada remaja

                                                
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah. Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan social. Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi sesuai sebagai patokan atau batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja sudah atau sedang mengalami pubertas, namun tidak berarti ia sudah bias dikatakan sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan anak-anak lagi. Berbeda dengan balita yang perkembangannya dengan jelas dapat diukur, remaja hampir tidak memiliki pola perkembangan yang pasti. Dalam perkembangannya seringkali mereka menjadi bingung karena kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di lain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa. Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensinya.

2.      Penyebab Remaja Merokok
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang – orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya.
Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan, untuk menghilangkan kekecewaan, dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma. Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Penyebab remaja memilih untuk merokok diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Pengaruh 0rang tua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan   rumah tangga yang bahagia
2.      Pengaruh teman.
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok.
                  3.   Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah.
4.  Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).



3.      Menangani Masalah Yang Terjadi Pada Remaja
Selain ketiga masalah psikososial yang sering terjadi pada remaja seperti yang disebutkan dan dibahas diatas terdapat pula masalah masalah lain pada remaja seperti tawuran, kenakalan remaja, kecemasan, menarik diri, kesulitan belajar, depresi dll. Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat remaja merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan remajalah masa depan bangsa ini digantungkan. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain :
a.       Peran Orangtua
v  Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita
v  Membekali anak dengan dasar moral dan agama
v  Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua – anak
v  Menjalin kerjasama yang baik dengan guru
v  Menjai tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal menjaga lingkungan yang sehat
v  Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak
v  Hindarkan anak dari NAPZA
b.      Peran Guru :
v  Bersahabat dengan siswa
v  Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman
v  Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan ekstrakurikuler
v  Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga
v  Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP
v  Meningkatkan disiplin sekolah dan sangsi yang tegas
v  Meningkatkan kerjasama dengan orangtua, sesama guru dan sekolah lain
v  Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek setempat
v  Mewaspadai adanya provokator
v  Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah
v  Menciptakan kondisi sekolah yang memungkinkan anak berkembang
secara sehat dalam hal fisik, mental, spiritual dan social
v  Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaan NAPZA
c.       Peran Pemerintah dan masyarakat
v  Menghidupkan kembali kurikulum budi pekerti
v  Menyediakan sarana/prasarana yang dapat menampung agresifitas anak
v  melalui olahraga dan bermain
v  Menegakkan hukum, sangsi dan disiplin yang tegas
v  Memberikan keteladanan
v  Menanggulangi NAPZA, dengan menerapkan peraturan dan hukumnya
secara tegas
v  Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan
d.      Peran Media :
v  Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesaui usia)
v  Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)
v  Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang bebas
biaya khusus untuk remaja



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Kebiasaan merokok di kalangan remaja amat membahaya-kan baik ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi. Dipandang dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu pelajarannya, sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan merokok akan menyebabkan berbagai penyakit (penyakit serangan jantung, gangguan per-nafasan dan sebagainya). Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran  anggaran yang tidak perlu atau pemborosan.
Para orang tua murid dan guru sekolah agar lebih ketat mengambil tindakan yang positif dalam hal menanggulangi kenakalan remaja termasuk kebiasaan merokok di kalangan remaja.
B.     Saran
·         Perlu adanya tindakan-tindakan baik dari orang tua, sekolah dan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja(contonya merokok).
·         Perlunya penanaman nilai moral , pendidikan dan nilai religious pada diri seorang remaja.



DAFTAR PUSTAKA

3.       resources.unpad.ac.id/.../1A%20makalah.remaja&masalahnya.pdf diunggah tanggal 6 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih atas komentarnya